BANDUNG - Ada dua penalti yang gagal dijadikan skor oleh tim juara bertahan Persib Bandung saat bertandang ke markas PSIM Yogyakarta pekan ke-3 BRI Super League 2025/26. PSIM dan Persib pada akhirnya harus berbagi skor 1-1 pada Minggu (24/8) di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Pelatih Persib Bojan Hodak seakan tak percaya, peluang emas penalti dilewatkan begitu saja oleh pemainnya. Namun ia memahami ada beberapa faktor yang tak bersahabat bagi para eksekutor penalti terutama Marc Klok pada menit-menit akhir.
“Anda dapat berlatih adu penalti, tetapi ketika Anda lelah di menit ke-98, semuanya tidak bersahabat di sekitar Anda. Pada momen satu ini, terkadang, secara mental, terkadang semua pemain bisa membuat kesalahan,” tutur Hodak.
Persib punya algojo penalti, pilihan pertama memang adalah Uilliam Barros, ia adalah salah satu eksekutor andal yang tak pernah gagal dalam latihan dua bulan terakhir. Lalu Marc Klok sejatinya adalah penendang penalti Persib musim lalu, sayang keduanya gagal.
“Hanya untuk memberi tahu, Baros tidak pernah melewatkan penalti pada setiap latihan penalti dalam dua bulan ini. Mark (Klok) tahun lalu, adalah penendang penalti kami. Dua tahun terakhir juga dia melakukannya, saya tidak berpikir bahwa dia akan gagal,” jelas Hodak.
Dengan kegagalan dua eksekutor andalnya, Hodak membuka kemungkinan untuk mencari alternatif lain. “Saya akan mencobanya (mencari algojo lain), ini akan tergantung. Ada beberapa penendang penalti lagi, jadi kita lihat saja nanti,” bebernya.