YOGYAKARTA - PSIM Yogyakarta telah menunjukkan performa mengesankan di awal musim BRI Super League 2025/26 dengan status belum terkalahkan hingga pekan ketiga.
Sebagai tim promosi, mereka berhasil membangun momentum positif dengan satu kemenangan dan dua hasil imbang, salah satunya menghadapi juara bertahan Persib Bandung yang berakhir 1-1 di Stadion Sultan Agung, Bantul.
Catatan ini menempatkan PSIM pada posisi 6 klasemen sementara, pencapaian yang cukup membanggakan bagi klub yang baru naik kasta di musim ini.
Peran pemain kunci seperti Ze Valente sangat menonjol dalam kejayaan PSIM sejauh ini. Gelandang asal Portugal ini sudah terbukti menjadi tulang punggung lini tengah, tidak hanya dalam mengatur tempo permainan tetapi juga dalam mencetak gol dan memberikan assist.
Di pekan ketiga, Ze Valente mencetak gol penalti penting yang membuat PSIM unggul sementara atas Persib Bandung. Ia juga menunjukkan catatan apik dalam duel melawan Arema FC, di mana PSIM berhasil menahan imbang 1-1.
Ze Valente sendiri mengaku senang bisa kembali ke Yogyakarta, kota yang tidak asing baginya karena pernah membela PSS Sleman pada liga sebelumnya. Kehadirannya memberikan dimensi kreatif serta pengalaman yang sangat dibutuhkan PSIM di kompetisi level tertinggi Indonesia ini.
"Ini adalah kota pertama saya tinggal di Indonesia dan saya sangat senang bisa kembali," ujar Ze Valente.
Selain Ze Valente, PSIM juga diperkuat oleh para pemain import dan lokal yang tampil memuaskan. Nama-nama seperti Yusaku Yamadera, Franco Ramos, dan Ezequiel Vidal disebut memberikan kontribusi penting, sehingga tim memiliki keseimbangan antara pengalaman dan kemampuan teknis.
Reva Adi Utama dan Ghulam Fatkur juga menjadi pilar yang diandalkan dengan menit bermain yang cukup di setiap pertandingan, menunjukkan kedalaman skuat PSIM yang dapat bersaing di level ini.
Peran pelatih Jean-Paul van Gastel sangat fundamental dalam perjalanan PSIM sejauh ini. Pelatih asal Belanda ini dikenal tekun menganalisis lawan dan mempersiapkan tim secara taktik dengan matang. Van Gastel menekankan pentingnya memanfaatkan kekuatan tim dan mengeksploitasi kelemahan lawan sehingga PSIM mampu menunjukkan permainan yang efektif dan solid.
Ia juga menaruh harapan besar bahwa dukungan dari suporter di Stadion Sultan Agung dapat mengangkat semangat para pemain dalam laga-laga berikutnya. Pelatih ini pun mengungkapkan rasa hormat nya kepada lawan, sembari menegaskan kesiapan penuh tim menghadapi setiap pertandingan, termasuk pertandingan melawan juara bertahan Persib Bandung.
"Kami sebagai pemain melihat laga melawan Persib sebagai laga yang penting. Pastinya kita akan mengerahkan semua kemampuan terbaik kita untuk pertandingan nanti," kata Ghulam Fatkur.
Ini mencerminkan semangat juang dan fokus tinggi skuat PSIM dalam mempertahankan tren tanpa kekalahan mereka di kompetisi.
Sementara itu, pelatih Jean-Paul van Gastel mengatakan tentang pendekatan taktiknya, "Kami melakukan analisis mendalam terhadap lawan, dan berusaha mengerahkan kekuatan terbaik kami serta mengekspos kelemahan mereka saat pertandingan".
Strategi PSIM untuk musim ini jelas mengandalkan keseimbangan antara pemain muda dan berpengalaman, dengan fokus penguasaan lini tengah yang dimotori Ze Valente.
Kekuatan utama PSIM juga terletak pada solidaritas tim dan disiplin taktikal yang ditanamkan pelatih, yang membuat mereka mampu bersaing sengit bahkan dengan tim-tim papan atas seperti Persib Bandung dan Arema FC.
Mental pemain yang tidak mudah menyerah dan dukungan suporter juga menjadi faktor penentu dalam menjalani kompetisi yang sangat kompetitif ini.
Tim promosi biasanya menghadapi tekanan besar, namun PSIM mampu menghadapi segala tekanan itu dengan performa yang stabil. Konsistensi mereka dalam tidak menelan kekalahan dalam tiga pekan awal menunjukkan kesiapan tim secara teknis maupun mental.
Hasil ini memberi suntikan kepercayaan diri yang tinggi bagi para pemain dan manajemen klub untuk menatap musim yang masih panjang dengan optimisme kuat.
Dari sisi pelatih, Jean-Paul van Gastel tampaknya berhasil membangun tim yang kompak dan adaptif. Ia memanfaatkan produktivitas pemain asing yang sepenuhnya terintegrasi dengan pemain lokal berkualitas.
Pola permainan yang disusun mampu mengombinasikan kecepatan, kreativitas, dan daya juang tinggi, yang menjadi senjata ampuh dalam menjaga catatan tanpa kekalahan PSIM di awal musim ini.
Ze Valente juga menjadi inspirasi bagi tim dengan semangat dan dedikasinya yang tinggi. Ia bukan hanya sosok pencetak gol dan playmaker, tetapi juga pemimpin dalam dan luar lapangan.
Hal ini terlihat dari peran pentingnya dalam mengatur permainan dan menjadi motor awal serangan PSIM. Kehadirannya mampu meningkatkan level permainan seluruh tim, terutama dalam menghadapi tim-tim besar di liga.
Melihat bagaimana PSIM bermain, bisa disimpulkan bahwa mereka tidak hanya beruntung tapi juga hasil dari persiapan matang dan kerja keras yang dilakukan selama ini.
Dengan pelatih yang berpengalaman, pemain kunci yang berkelas, dan dukungan penuh dari suporter, PSIM Yogyakarta berpotensi menjadi kuda hitam yang mampu memberi kejutan di musim BRI Super League 2025/26 ini.
Perjalanan PSIM Yogyakarta di awal musim memberikan harapan besar. Mereka menunjukkan ketangguhan dan kualitas sebagai tim promosi yang serius berkompetisi.
Fokus pada penguatan lini tengah dengan Ze Valente sebagai pilar utama, peran pelatih Jean-Paul van Gastel yang strategis, serta kerja sama yang solid antar pemain menjadi fondasi keberhasilan mereka sejauh ini. PSIM siap melanjutkan perjuangan tanpa kekalahan dengan ambisi besar meraih posisi terbaik di klasemen akhir musim 2025/26.